Baja Dingin: Properti dan Aplikasi Utama
Bagikan
Table Of Content
Table Of Content
Steel yang dilancip dingin adalah jenis baja yang telah menjalani proses pelancipan dingin, yang melibatkan pengurangan ketebalan baja pada suhu kamar. Proses ini meningkatkan sifat mekanis baja, menghasilkan produk yang lebih kuat dan lebih presisi dalam dimensi dibandingkan dengan baja yang dilancip panas. Baja yang dilancip dingin umumnya diklasifikasikan sebagai baja karbon rendah, meskipun juga dapat mencakup varian karbon sedang dan karbon tinggi tergantung pada elemen paduan yang digunakan.
Tinjauan Komprehensif
Baja yang dilancip dingin dicirikan oleh penyelesaian permukaan yang halus, toleransi yang lebih ketat, dan sifat mekanis yang ditingkatkan. Elemen paduan utama dalam baja yang dilancip dingin biasanya meliputi karbon (C), mangan (Mn), fosfor (P), dan belerang (S). Kandungan karbon biasanya berkisar antara 0,05% hingga 0,25%, yang secara signifikan mempengaruhi kekerasan dan kekuatan baja. Mangan bertindak sebagai penghilang oksida dan meningkatkan daya keras, sementara fosfor dan belerang dapat meningkatkan kemampuan mesin tetapi juga dapat menyebabkan kerapuhan jika ada dalam jumlah yang berlebihan.
Karakteristik signifikan dari baja yang dilancip dingin meliputi:
- Kekuatan Tinggi: Proses pelancipan dingin meningkatkan kekuatan hasil dan kekuatan tarik, menjadikannya cocok untuk aplikasi yang memerlukan rasio kekuatan-terhadap-berat yang tinggi.
- Akurasi Dimensi: Baja yang dilancip dingin diproduksi dengan toleransi yang lebih ketat, membuatnya ideal untuk aplikasi di mana presisi sangat penting.
- Penyelesaian Permukaan: Proses ini menghasilkan permukaan yang halus yang estetis menyenangkan dan dapat dengan mudah dicat atau dilapisi.
Kelebihan:
- Sifat mekanis yang ditingkatkan dibandingkan dengan baja yang dilancip panas.
- Penyelesaian permukaan dan akurasi dimensi yang lebih baik.
- Aplikasi yang beragam di berbagai industri.
Limitasi:
- Lebih mahal dibandingkan dengan baja yang dilancip panas karena pemrosesan tambahan.
- Duktibilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan varian yang dilancip panas, menjadikannya kurang cocok untuk beberapa proses pembentukan.
Baja yang dilancip dingin memegang posisi signifikan di pasar karena keserbagunaannya dan sifatnya yang unggul, menjadikannya pilihan populer dalam aplikasi otomotif, konstruksi, dan manufaktur.
Nama Alternatif, Standar, dan Kesejajaran
Organisasi Standar | Penunjukan/Kelas | Negara/Wilayah Asal | Catatan/Keterangan |
---|---|---|---|
UNS | G10080 | USA | Setara terdekat dengan AISI 1008 |
AISI/SAE | 1008 | USA | Baja karbon rendah dengan kemampuan las yang baik |
ASTM | A1008 | USA | Spesifikasi standar untuk baja yang dilancip dingin |
EN | 1.0330 | Eropa | Setara dengan AISI 1008 |
JIS | S10C | Jepang | Sifat serupa tetapi dengan sedikit perbedaan komposisi |
ISO | ISO 3574 | Internasional | Standar untuk lembaran baja karbon rendah yang dilancip dingin |
Tabel di atas menyoroti berbagai standar dan kesetaraan untuk baja yang dilancip dingin. Penting untuk dicatat bahwa meskipun kelas ini mungkin dianggap setara, perbedaan halus dalam komposisi dan pemrosesan dapat mempengaruhi kinerja dalam aplikasi tertentu. Misalnya, keberadaan elemen paduan tambahan atau variasi dalam metode pemrosesan dapat menyebabkan perbedaan dalam sifat mekanis, ketahanan korosi, dan kemampuan las.
Sifat Utama
Komposisi Kimia
Elemen (Simbol dan Nama) | Rentang Persentase (%) |
---|---|
C (Karbon) | 0.05 - 0.25 |
Mn (Mangan) | 0.30 - 0.90 |
P (Fosfor) | ≤ 0.04 |
S (Belerang) | ≤ 0.05 |
Fe (Besi) | Sisa |
Peran utama dari elemen paduan kunci dalam baja yang dilancip dingin meliputi:
- Karbon: Meningkatkan kekerasan dan kekuatan; kandungan karbon yang lebih tinggi menghasilkan kekuatan yang lebih tinggi tetapi mengurangi duktibilitas.
- Mangan: Meningkatkan daya keras dan kekuatan, meningkatkan ketangguhan, dan membantu dalam penghilangan oksida selama pembuatan baja.
- Fosfor: Dapat meningkatkan kemampuan mesin tetapi dapat menyebabkan kerapuhan jika ada dalam jumlah tinggi.
- Belerang: Meningkatkan kemampuan mesin tetapi dapat berdampak negatif pada duktibilitas dan ketangguhan.
Sifat Mekanis
Sifat | Kondisi/Temper | Suhu Uji | Nilai/Rentang Tipikal (Metrik) | Nilai/Rentang Tipikal (Imperial) | Standar Referensi untuk Metode Uji |
---|---|---|---|---|---|
Kekuatan Tarik | Cold Rolled | Suhu Ruang | 270 - 450 MPa | 39 - 65 ksi | ASTM E8 |
Kekuatan Hasil (offset 0.2%) | Cold Rolled | Suhu Ruang | 210 - 350 MPa | 30 - 51 ksi | ASTM E8 |
Panjang Regangan | Cold Rolled | Suhu Ruang | 20 - 40% | 20 - 40% | ASTM E8 |
Kekerasan (Rockwell B) | Cold Rolled | Suhu Ruang | 60 - 80 HRB | 60 - 80 HRB | ASTM E18 |
Kekuatan Impak | Cold Rolled | -20°C (-4°F) | 20 - 40 J | 15 - 30 ft-lbf | ASTM E23 |
Kombinasi